BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar 1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk memwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan sepiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,prilaku
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Kunci dari pendidikan
yang baik adalah tentu saja, pengajar atau guru yang baik. Paedagogi adalah
salah satu cabang ilmu yang wajib dipahami para guru. Mengajar menurut
paedagogi adalah seni mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik dengan menggunakan media tertentu. Seorang guru
dituntut bukan hanya mampu memahami basis fundamental dari bahan ajar tersebut
namun juga bisa mengekspresikan,berimprovisasi,dan mengkomunikasikan bahan ajar
tersebut secara baik kepada peserta didik.
1.2.
1.2. 1.2.
Tujuan Wawancara
Tujuan dari wawancara
ini dilakukan adalah :
ΓΌ
Mengetahui
pendapat para pelaku pendidikan mengenai pandangan guru tentang pendidikan,
ΓΌ Motivasi
yang mendasarinya,
ΓΌ Bagaimana
sudut pandangnya sebagai guru dalam melihat peserta didik,
ΓΌ Apa
filosofinya dalam mengajar,
ΓΌ Pendekatannya
dalam mengajar
ΓΌ Memenuhi
tugas individu mata kuliah paedagogi TA 2012-2013
1.3. 1.3.
Manfaat Wawancara
Γ Mengetahui
sudut pandang para pelaku pendidikan pada topik topik di atas
Γ Menambah
wawasan mengenai dunia pendidikan kepada masyarakat umum maupun para pengambil
kebijakan
BAB
II
HASIL
WAWANCARA
2.1. Identitas
Subjek
Nama : D S
Tempat/tanggal lahir : Medan 7 oktober 1987
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : D2 PGTK
Guru mata pelajaran :
-
Pengalaman mengajar : 5
tahun
2.2. Pelaksanaan
Hari/tanggal
: Selasa 9 April 2013
Waktu :
8.30 – 9.00 WIB
Tempat :
Kedai Malao jalan Balam
2.3. Hasil
Wawancara.
1. Pandangan
tentang pendidikan
Beliau adalah orang
yang strict mengenai hal ini dan adalah seseorang yang baku dalam mengajar,
mengikuti kurikulum yang ditetapkan dan baginya, pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang mengikuti kurikulum yang dipertimbangkan oleh pemerintah tanpa
ada penyimpangan maupun aturan yang dibuat sendiri oleh para pelaku pendidikan.
Menurutnya juga pendidikan di indonesia sudah cukup baik, dan yang menjadi
masalah adalah di pelaksanaannya saja.
2. Pendidikan
di indonesia
Menurut pribadinya,
pendidikan di indonesia sudah cukup baik namun dalam pelaksanaannya masih
banyak sekolah sekolah yang tidak mengikuti kurikulum yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah. Baginya kurikulum yang ditetapkan pastilah sudah
dipertimbangkan secara matang dan komprehensif oleh para pakar di indonesia,
karenanya mestinya sekolah sekolah hanya fokus pada pengantaran kurikulum
tersebut pada peserta didik. Sejauh ini beliau tidak punya masalah dengan
kurikulum yang ada, namun jikapun ada dia akan menyikapinya dengan bertanya
pada guru yang lebih senior atau diknas dan sering sering studi banding dengan
sekolah lain atau mengikuti seminar.
3. Motivasi
dalam mengajar
Cita cita utamanya
sejak kecil adalah memang menjadi guru, baginya ini adalah panggilan hati.
4. Strategi
dan pendekatan belajar
Lebih banyak
berorientasi pada ketetapan kurikulum dan pendidikan yang dijalaninya di
perguruan tinggi. Ada beberapa improvisasi yang beliau buat yaitu sebisa
mungkin lebih banyak melakukan aktivitas olahraga dan outdoor kepada anak
didiknya.
Dalam menggunakan alat
alat ajar dan teknologi beliau mengunakan apa yang disediakan di sekolah yaitu laptop,OHP
dan infokus , anak anak sangat menyukai sesi tersebut dan lebih bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran.
5. Pandangan
mengenai peserta didik
Baginya peserta didik
harus dibuat senyaman mungkin dengan suasana kelas, agar dia dapat menerima
materi yang diberikan. dan 80% anak didiknya sudah cukup memuaskan
ekspektasinya.
Strategi beliau dalam
menghadapi murid yang bermasalah adalah sebisa mungkin di handle dengan
pendekatan personal pada murid tsd, namun jika perkaranya berat akan ditangani
oleh kepala sekolah dengan kerjasama orang tua murid yang bersangkutan.
6. Filosofi
dalam mengajar
Pendekatan personal dan
berpusat pada anak adalah prinsip utamanya dan dia menyadari kekuatan dan
kelemahannya sebagai guru. Beliau tidak akan mengajarkan anak didiknya sesuatu
yang tidak ia kuasai dan berusaha untuk mencari jawaban dari pertanyaan anak
yang tidak ia ketahui.
7. Tantangan
dalam mengajar
Masalah pribadi dan
anak anak yang “sulit” adalah tantangan baginya sebagai guru, namun semuanya masih
dalam batas yang dapat ia kontrol.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1. Kaitannya
Dengan Teori
a. Seni
ilmu dan profesi
Sebagai seorang guru
profesional ibu DS telah mengkombinasikan ilmu yang dipelajarinya di perguruan
tinggi dengan seni mengajar sebagai sesuatu yang personal dan intuitif. Profesionalisme
beliau sebagai sebagai seorang guru juga ditunjukkan dengan keloyalan beliau
kepada kurikulum dan fundamental ilmu yang relevan namun tanpa menghilangkan
aspek personal dan artistik proses belajar mengajar.
b.
Karakter pribadi dan tampilan seorang
pengajar yang cerdas
Ibu DS memiliki
beberapa kriteria karakter pribadi seorang pengajar yang cerdas yaitu :
Γ Jujur
Γ Disiplin
Γ Integritas
Γ Komitmen
Γ Antusias
Tampilan seorang
pengajar yang cerdas :
Γ Terampil
Γ Konsisten
Γ Fleksibel
Γ Berdialog
interaktif
Γ Mengontrol
suasana
c.
Pedagogi praktis abad ke 21
Pedagogi yang bisa
diterjemahkan sebagai seni mengajar, terus berkembang seiring dengna
perkembangan ilmu itu sendiri dan teknologi. Oleh karenanya pengunaan media
yang beragam memberi kontribusi pada perkembangan pedagogi sebagai ilmu. Pedagogi
dapat dibedakan menurut fokusnya, yaitu pedagogi formal (ilmiah) dan pedagogi
vernakular (praktis) dalam prakteknya, ibu DS telah mampu menggunakan ilmu
pedagogi yang dipelajarinya dengan berbagai media dan metode yang juga
melibatkan teknologi.
Studi Sistematik
Kerangka kerja yang
memungkinkan guru untuk mengembangkan pendekatan pedagogis mereka sendiri, ibu
DS memiliki diantaranya.
Γ Pengetahuan
mengenai teori belajar
Γ Pengetahuan
tentang mondel pengajaran dan pembelajaran
Γ Memahami
bagaimana pedagogi dapar dioperasionalkan dalam kelas
d.
Pedagogi TIK dan fenomena kontemporer
Teknologi berkembang
pesat dan mempengaruhi tiap aspek dalam hidup kita , termasuk proses belajar. Penggunaan
teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar dianggap mampu menyiapkan
siswa untuk menghadapi problem masa kini. Ibu DS mampu menerapkan teknologi
dalam proses pembelajaran di kelasnya.
BAB
IV
KESIMPULAN
Γ Ibu
DS memandang pendidikan terbaik adalah yang mengikuti kurikulum dan pelaksanaan
adalah yang terpenting.
Γ Pendidikan
di indonesia sudah cukup baik ,namun problem di eksekusi harus diperbaiki
Γ Berprinsip
bahwa anak anak harus punya pandangan yang baik terhadap sekolah
Γ Mampu
mengintegrasikan teknologi dengan proses belajar
Γ Memiliki
5 kriteria karakter pengajar yang cerdas
Γ Memiliki
5 kriteria tampilan pengajar yang cernas
Γ Mampu
menkombinasikan teori dan praktik yang dipelajarinya dari universitas dalam ke
profesiannya sebagai guru.
BAB
V
TESTIMONI
DAN SARAN
5.1. Testimoni
Dalam pelaksanaan tugas
in saya tidak menemukan kendala yang berarti, subjek bisa ditemukan dengan mudah,enak
diajak berbicara dan sebenarnya cukup menyenangkan dan menambah wawasan
mengenai subjek pedagogi secara real time.
5.2. Saran
Mungkin dalam
pelaksanaannya saya sedikit terburu buru dan tidak merekam proses wawancara
karena saya berjumpa dengan subjek secara kebetulan dalam perjalanan ke kampus
jadi mungkin untuk penulis yang lain untuk dapat menggunakan media rekam dalam
pelaksanaan wawancara.
DAFTAR
PUSTAKA
Danim, S. & Khairil.(2010).Pedagogi, Andragogi,
dan Heutagogi.Bandung : Alfabeta