Jumat, 12 April 2013

UTS 2012/2013



UTS 2012/2013

BELAJAR BAHASA INGGRIS


  1. Perencanaan

 Dalam tugas kali ini kami berencana untuk mengajarkan pelajaran bahasa inggris sederhana dengan cara fun kepada anak anak usia SD.Subjek, rencananya 5 orang sepupu okto yang masih SD, konsep pengajarannya berpusat pada anak didik dengan menggunakan metode menggambar dan melibatkan anak langsung dalam proses belajar yang difasilitasi oleh kami. interaksi belajar yang intim dan dalam kelompok yang kecil memungkinkan kami untuk memperhatikan anak didik secara personal.
Teknis pelaksanaanya, pertama yang kami ajarkan adalah membuat kalimat sederhana simple present tense. kemudian anak akan diminta untuk menggambar objek kesukaannya masing masing. Kemudian setelah selesai, kami akan mengenalkan kata bahasa inggris objek tersebut dan mengajarkan pola kalimat yang cocok. tujuannya agar anak mampu membuat kalimat dengan tata grammar yang benar. 

Tema : Belajar bahasa inggris
Hari dan Tanggal : Sabtu 6 april 2013
Tempat : Rumah M.Oktorianta , JL. Balam No 36 A
Peserta : 5 orang anak
Alat alat yang digunakan dalam proses observasi yaitu :
  • Pensil
  • Penghapus
  • Pensil warna / Crayon
  • Kertas Gambar
  • Meja dan Kursi
  • Reward (minuman ringan dan makanan kecil)
  • Kamera/tablet 
  • Modul belajar
Pedagogi Praktis Abad 21 atau disebut juga dengan Pedagogi Progresif menyatakan bahwa dizaman sekarang, dimana teknologi dan TIK sudah berkembang pesat, menuntut pedagogi sebagai ilmu untuk terus berkembang dan mendesain ulang kajian teoretis dan praktisnya demi merumuskan kurikulum dan metode ajak yang update terhadap kebutuhan siswa zaman sekarang dan kebutuhan untuk pedagogi agar memanifestasikan dirinya secara konkrit dan praktis melalui kajian teori dan ilmiah yang dilakukan.
untuk itu kami menggunakan metode pendidikan yang student centered dan sebanyak mungkin berinteraksi secara personal pada siswa. karena tren yang ada sekarang bahwa guru bukanlah lagi jadi orang dewasa yang maha tahu tapi sebagai fasilitator. 

Kaitannya dengan pedagogi praktis adalah bagaimana ilmu yang dipelajari di kelas menjadi berguna dikehidupan nyata bagaimana si guru mengupdate ilmunya agar mampu mengikuti perkembangan zaman, bagaimana guru menguasai alat alat yang sekarang ini banyak merevolusi pendidikan seperti komputer, infokus modul belajar dan sebagainya. Penting untuk diingat bahwa proses update ilmu harus terus berjalan seiring dengan berkembangnya ilmu itu sendiri. teknologi juga memegang peranan besar dan berperan penting dalam mengubah pedagogi sebagai ilmu dan pada akhirnya semua kembali pada tujuan hakiki pendidikan itu sendiri, yaitu mendidik anak untuk mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan zamannya


    2. Hasil Observasi

Dari hasil observasi yang dilakukan tanggal 6 april 2013 di rumah M.oktorianta didapati bahwa ada komplikasi yang terjadi pada peserta observasi, hanya ada 2 anak yang hadir Febby dan Aga namun show must go on kamipun melaksanakan apa yang kami rancang dan hasilnya :

Dari sisi peserta didik :

Aga
 
Terlihat sangat gugup dan menutup diri
  Sempat tidak mau melakukan instruksi
Butuh rangsangan tambahan dalam menggambar ( kami menggunakan laptop untuk merangsang imajinasinya mengenai pesawat tempur yang dia suka )

·         Mulai bersemangat saat menggambar
·         Sedikit melakukan kontak mata
·         Gelisah dan lasak, ketika dia sudah selesai
·         Tidak komunikatif
·         Merespon cukup baik dan cepat ketika diajarkan
·         Tidak mau berinteraksi dengan febby (malu malu)

Febby
·           Jarang bicara kecuali pada winda
·         Mau memulai kontak dengan aga
·         Tidak banyak bergerak atau protes
·         Menangkap pengajaran dengan cepat
·         Sedikit melakukan kontak mata
·         Tidak komunikatif
·         Mendetail dalam pekerjaannya

Sisi pengajar

Winda
·         Banyak berinteraksi dengan febby
·         Mampu memberi instruksi dan persentasi yang jelas
·         Bisa ngemong dan membujuk anak supaya kooperatif

Okto
·          
     Banyak berinteraksi dengan aga
·         mampu membujuk aga agar kooperatif
·         Mencoba untuk mennghibur aga supaya kooperatif
·         Mencoba mengendalikan situasi

Rajif
·        
            Mendokumentasikan proses observasi dengan video dan kamera
·         Memberi reward pada anak didik
·         Menyiapkan sarana dan prasarana
Interpretasi

Secara keseluruhan, proses pengajaran berjalan cukup baik meskipun hanya dengan 2 anak. Keduanya pada akhirnya mampu kooperatif dan responsif terhadap proses belajar mengajar. Keduanya juga mampu membuat kalimat sederhana sesuai dengan yang kami ajarkan.

  • Kendala yang ada dalam proses observasi diantaranya :

  •   Aga sempat menolak ikut observasi

  •  Perlu upaya persuasif untuk aga supaya tertarik ikut
  • Menjaga mood anak anak, dan menjaga supaya mereke tidak bosan, perlu usaha lebih untuk mencairkan suasana. (video youtube sempat diputarkan untuk aga supaya dia tetap on)

  • Anak yang hadir hanya 2


Kaitannya dengan tinjauan pedagogi tik, dan fenomena kontemporer

Bagaimana guru mengetahui apa yang anak butuhkan? Pada akhirnya semua tergantung pada bagaimana anak bisa menggunakan materi yang diajarkan diluar kelas, kami emngajarkan bentuk paling sederhana dari kalimat bahasa inggris dan meminta mereka membahasakannya supaya mereka paham dan mampu menggunakannya diluar kelas.kami juga menggunakan metode ajar reflektif dimana anak banyak melakukan sendiri hal hal yang diajarkan, dan mengembangkan pengetahuan yang sudah mereka miliki dalam kaintannya dengan materi yang kami ajarkan.

Metode ajar yang fun dan menggunakan modul ajar yang beraneka warna, kami rasa paling cocok diterapkan pada anak anak seperti febby dan aga, karena jelas, mereka gampang bosan, untuk itu banyak improvisasi yang dilakukan demi menjaga mood mereka. Dari observasi juga terlihat, bahwa anak anak ini punya banyak energi, sehingga tepat untuk meminta mereka melakukan hal hal yang bisa dipetik pelajaran darinya. Akan lebih mudah untuk mengenalkan pada mereka masalah masalah yang faktual dan mengajari mereka cara menyelesaikannya secara mandiri.

3. Pedagogi dan kaintannya tengan kajian teoretis dan prinsip prinsip pedagogis

Pedagogi teoretis adalah bagaimana teori pedagogi itu sebagai cabang ilmu ilmiah ,sementara pedagogis adalah kata sifat yang berartis sesuatu yang bersifat pedagogi.  Dalam kaitannya dengan mata kuliah pegagogi fakultas psikologi USU TA.2012-2013 Ibu Filia Dina Anggreini sebagai seorang pelaku pedagogi memberikan metode ajar yang personal dan intim pada kelasnya. Metode ajar yang mainly student centered dan menjadikan dirinya sebagai fasilitator.

Beliau juga menggunakan metode blended lerning dan menyeragamkan metode pendidikan dengan praktek langsung dilapangan atau menggunakan teknologi sebagai sarana ajar, dalam hal ini teknologi informasi. Metode seperti ini mampu membentuk siswa untuk memcahkan masalah secara mandiri dan menggunakan sebanyak mungkin media untuk memanifestasikan solusi yang dibutuhkan dalam hal ini kami bekeja dalam kelompok untuk menjadi pelaku pedagogi secara first hand dan semua yang beliau ajarkan terbukti sangat berguna dalam penyelesaian tugas observasi kali ini.

Secara keseluruhan mata kuliah pedagogi fakultas psikologi USU TA 2012-2013 telah konsisten dalam kaintannya dengan pegagogi teoretis dan prinsip prinsip pedagogis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar