Minggu, 05 Mei 2013

LAPORAN OBSERVASI


 KELOMPOK 10

M.Oktorianta.Bangun (11-119)





PENDAHULUAN


Pedagogi adalah seni dalam mengajar, dimaksudkan agar kita mampu mengintegrasikan sebuah proses belajar mengajar sebagai sebuah seni, sehingga memungkinkan bagi proses pembelajaran untuk menjadi menyenangkan dan efektif dalam waktu bersamaan.
Dalam era globalisasi seperti sekarang, sudah tidak lagi bijak untuk membiarkan guru atau pengajar menjadi pusat dari proses pendidikan melainkan si peserta didik itu sendirilah yang menjadi pusat dari proses pendidikan. Karena seiring berjalannya waktu,teknologi semakin berkembang, ilmu ilmu yang diajarkan pun semakin berkembang, oleh karenanya update mengenai ilmu dan metode pedagogi pun harus terus dilakukan.
Arus informasi yang serba mudah dan terbuka sekarang ini memungkinkan kita mengakses informasi yang luas hanya dengan koneksi internet atau televisi, penggunaan teknologi semacam komputer,modul belajar, laboratorium menjadi wajib, jika ingin bersaing dalam dunia pendidikan yang kompetitif. Maka kamipun beride menggunakan semacam modul belajar yang dibuat sendiri dengan bentuk yang menarik agar lebih mudah bagi subjek yang masih anak anak untuk mencerna pelajaran. Pemilihan subjek bahasa inggris untuk diajarkan juga relevan dengan keadaan ssekarang, bahasa inggris dianggap sudah wajib, dan menguasainya sudah bukan kelebihan lagi. Oleh karena itu penting untuk mengembangkan metode belajar bahasa inggris yang menarik terutama untuk anak anak, karena mereka lebih mudah diajarkan bahasa ketimbang orang dewasa.

TUJUAN

  •  Memenuhi tugas mata kuliah paedagogi TA 2012/2013

  •  Mendapatkan data yang relevan dalam memenuhi tugas tsb


MANFAAT

  • Menambah pengalaman terkait dengan mata kuliah paedagogi

  • Memberi gambaran langsung terkait situasi dilapangan,sehingga memudahkan peserta didik untuk paham konsep mata kuliah ini



LANDASAN TEORI


  1. Kaitannya dengan tinjauan pedagogi tik, dan fenomena kontemporer


Bagaimana guru mengetahui apa yang anak butuhkan? Pada akhirnya semua tergantung pada bagaimana anak bisa menggunakan materi yang diajarkan diluar kelas, kami emngajarkan bentuk paling sederhana dari kalimat bahasa inggris dan meminta mereka membahasakannya supaya mereka paham dan mampu menggunakannya diluar kelas.kami juga menggunakan metode ajar reflektif dimana anak banyak melakukan sendiri hal hal yang diajarkan, dan mengembangkan pengetahuan yang sudah mereka miliki dalam kaintannya dengan materi yang kami ajarkan.

Metode ajar yang fun dan menggunakan modul ajar yang beraneka warna, kami rasa paling cocok diterapkan pada anak anak seperti febby dan aga, karena jelas, mereka gampang bosan, untuk itu banyak improvisasi yang dilakukan demi menjaga mood mereka. Dari observasi juga terlihat, bahwa anak anak ini punya banyak energi, sehingga tepat untuk meminta mereka melakukan hal hal yang bisa dipetik pelajaran darinya. Akan lebih mudah untuk mengenalkan pada mereka masalah masalah yang faktual dan mengajari mereka cara menyelesaikannya secara mandiri.



            2.  Pedagogi dan kaintannya tengan kajian teoretis dan prinsip prinsip pedagogis



Pedagogi teoretis adalah bagaimana teori pedagogi itu sebagai cabang ilmu ilmiah ,sementara pedagogis adalah kata sifat yang berartis sesuatu yang bersifat pedagogi.  Dalam kaitannya dengan mata kuliah pegagogi fakultas psikologi USU TA.2012-2013 Ibu Filia Dina Anggreini sebagai seorang pelaku pedagogi memberikan metode ajar yang personal dan intim pada kelasnya. Metode ajar yang mainly student centered dan menjadikan dirinya sebagai fasilitator.
Beliau juga menggunakan metode blended lerning dan menyeragamkan metode pendidikan dengan praktek langsung dilapangan atau menggunakan teknologi sebagai sarana ajar, dalam hal ini teknologi informasi. Metode seperti ini mampu membentuk siswa untuk memcahkan masalah secara mandiri dan menggunakan sebanyak mungkin media untuk memanifestasikan solusi yang dibutuhkan dalam hal ini kami bekeja dalam kelompok untuk menjadi pelaku pedagogi secara first hand dan semua yang beliau ajarkan terbukti sangat berguna dalam penyelesaian tugas observasi kali ini.
Secara keseluruhan mata kuliah pedagogi fakultas psikologi USU TA 2012-2013 telah konsisten dalam kaintannya dengan pegagogi teoretis dan prinsip prinsip pedagogis.




PELAKSANAAN


  
Hari dan tanggal : Sabtu 6 april 2013

Tempat : Rumah Okto Jl. Balam No 36 A

Peserta : Direncanakan 5 orang anak namun karena satu dan lain hal hanya 2 yang hadir yaitu Aga dan       Febby

Alat dan Bahan :


Pensil 
Penghapus  
Pensil warna / Crayon 
Kertas Gambar  
Meja dan Kursi 
Reward (minuman ringan dan makanan kecil)Kamera/tablet  
Modul belajar 

Perincian Dana : 

Alat tulis : Rp.30.000
Stereofoam : Rp.14.000
Snacks : Rp. 80.000


HASIL


LAPORAN


Dari hasil observasi yang dilakukan tanggal 6 april 2013 di rumah M.oktorianta didapati bahwa ada komplikasi yang terjadi pada peserta observasi, hanya ada 2 anak yang hadir Febby dan Aga namun show must go on. kegiatan kami awali dengan briefing mengenai apa saja yang harus mereka perhatikan dan melakukan beberapa persiapan. subjek di instruksikan untuk menggambar objek yang mereka sukai dan kemudian akan kami ajarkan beberapa tenses dan cara menggunakannya, kemudian subjek dibimbing untuk menggunakan kata bahasa inggris objek tersebut dalam tenses. Subjek juga dibimbing untuk mendeskripsikan objek pada gambar sesuai persepsi mereka dalam bahasa inggris yang relevan dengan materi yang diberikan. Winda menggunakan modul ajar yang dibuat sendiri dengan stereofoam, berisikan materi sederhana yang dibuat secara menarik sebagai referensi untuk subjek. 


Saya dan winda mengajarkan subjek secara individual, karena alasan kenyamanan kedua subjek.


 gambar Febby




gambar Aga






Modul belajar



Beberapa hasil observasi langsung para subjek selama proses belajar mengajar belangsung :

Aga 

·          Terlihat sangat gugup dan menutup diri
·         Sempat tidak mau melakukan instruksi
·         Butuh rangsangan tambahan dalam menggambar ( kami menggunakan laptop untuk merangsang imajinasinya mengenai pesawat tempur yang dia suka )
·         Mulai bersemangat saat menggambar
·         Sedikit melakukan kontak mata
·         Gelisah dan lasak, ketika dia sudah selesai
·         Tidak komunikatif
·         Merespon cukup baik dan cepat ketika diajarkan
·         Tidak mau berinteraksi dengan febby (malu malu)







Febby 

·         Jarang bicara kecuali pada winda
·         Mau memulai kontak dengan aga
·         Tidak banyak bergerak atau protes
·         Menangkap pengajaran dengan cepat
·         Sedikit melakukan kontak mata
·         Tidak komunikatif
·         Mendetail dalam pekerjaannya





 Dari sisi pengajar

Winda 

·         Banyak berinteraksi dengan febby
·         Mampu memberi instruksi dan persentasi yang jelas
·         Bisa ngemong dan membujuk anak supaya kooperatif

Okto

·         Banyak berinteraksi dengan aga
·         mampu membujuk aga agar kooperatif
·         Mencoba untuk mennghibur aga supaya kooperatif
·         Mencoba mengendalikan situasi

Rajif

·         Mendokumentasikan proses observasi dengan video dan kamera
·         Memberi reward pada anak didik
·         Menyiapkan sarana dan prasarana
      

      Cuplikan video yang kami rekam selama proses berlangsung bisa dilihat disini


EVALUASI

Secara keseluruhan, proses pengajaran berjalan cukup baik meskipun hanya dengan 2 anak. Keduanya pada akhirnya mampu kooperatif dan responsif terhadap proses belajar mengajar. Keduanya juga mampu membuat kalimat sederhana sesuai dengan yang kami ajarkan. 

Kendala yang ada dalam proses observasi diantaranya :

·          Aga sempat menolak ikut observasi
·         Perlu upaya persuasif untuk aga supaya tertarik ikut
·      Menjaga mood anak anak, dan menjaga supaya mereka tidak bosan, perlu usaha lebih untuk mencairkan suasana. (video youtube sempat diputarkan untuk aga supaya dia tetap on)
·         Anak yang hadir hanya 2
     
    Tambahan, salah satu yang paling penting dalam tugas semacam ini adalah mental pendidik yang harus dikondisikan sedemikian rupa agar siap menerima segala situasi, yang mungkin belum kami miliki, oleh karenanya dibutuhkan pengalaman yang lebih banyak mengenai proses belajar mengajar, juga yang penting adalah kesiapan logistik dan perencanaan yang lebih matang.  

TESTIMONI

WINDA

    Kegiatan observasi dan pembelajaran ini menguras waktu, tenaga, dan pikiran bahkan emosi. Namun, pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini tidak ternilai harganya. Saya belajar tentang kesabaran bahwa walaupun kita sudah membuat rencana yang matang, tidak akan selalu mudah untuk mengaplikasikannya secara nyata. Apalagi ketika terdapat beberapa rencana yang belum matang, akan menjadi lebih sulit. Saya kini menyadari, mengajar adalah pekerjaan yang sulit. Namun, dengan belajar dan terus belajar mengajar akan memasuki jiwa saya (ceile :p). Saya mau mengajar lagii !! \(^o^)/

RAJIEF

     Tugas kali ini sangat sulit bagi kami, karena kami kurang mempersiapkan diri. Kami juga kurang berpengalaman dalam tugas kali ini. Tapi tugas kaliini cukup merangsang imaginasi dan pandangan kami tentang apa yang kami lakukan di masa yang akan datang.

OKTO

       Tugas yang menyenangkan sekaligus menegangkan, karena sejujurnya saya tidak terlalu menyukai anak anak. ada waktunya mereka menyenangkan, ada juga yang tidak, saya takut tidak mampu menghandle mood mereka atau memebuat mereka bosan. cukup beralasan karena rencana kami juga berantakan dengan tidak hadirnya 3 anak lagi. tapi itu yg terbaik yang bisa kami berikan saat ini, yang saya pikir cukup memuaskan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar